Friday, December 5, 2014
Indahnya Memberi..
Saturday, June 15, 2013
Rumah untuk disewa. Teres dua tingkat. Dilengkapi perabot asas. Nilai - Pajam
Monthly Rent: RM 1 300 | Type: Houses, For rent | Area: Nilai |
Size: 2200 sq.ft. | Bedrooms: 4 | Bathroom: 4 |
Furnished: Partially furnished | ||
Property Type: Double storey |
3 bilik utama berhawa dingin dan bilik air sendiri.
1 Bilik single dan bilik air di luar
Furnished
Perumahan harmoni, bersih dan selesa. Kejiranan yang baik. Rumah yang luas dan lapang, berdekatan surau, taman permainan, tadika, sekolah, kedai runcit, balai polis, kedai makan. Depan rumah ada perkhidmatan hantar makanan.
Bandar Nilai +- 5km
Tol PLUS +-5km
Tol LEKAS +-0.5KM
NILAI 3 +- 5KM
Seremban +-15km via LEKAS
UKM UPM. +-20KM via PLUS
KLIA LCCT +-25KM
USIM +-7KM
KUIS +-10KM
Kajang +-20km via LEKAS
Hubungi/sms/whatsapp :
Mohd Ashrof Lukman 0139839377
@ Pn. Nur
0139836141
Thursday, July 19, 2012
Antara impian dan kenyataan..
Sunday, January 15, 2012
Dengarlah suamiku..
Thursday, January 28, 2010
Mengupas Misteri Keajaiban Air Zam Zam
Artikel ini dipetik daripada http://auliamuttaqin.wordpress.com/2008/09/11/mengupas-misteri-keajaiban-air-zam-zam/: Mudah-mudahan dapat manfaat bersama.
Selama ini kita mengenal sumur Zamzam dari buku-buku agama. Namun sebenarnya ada sisi ilmiah saintifiknya juga looh. Cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang air adalah hydrogeologi.
Sedikit cerita Pra-Islam, atau sebelum kelahiran Nabi Muhammad, diawali dengan kisah Isteri dari Nabi Ibrahim, Siti Hajar, yang mencari air untuk anaknya yang cerita selanjutnya bisa ditanyakan ke Wak haji ya…:-) Sumur ini kemudian tidak banyak atau bahkan tidak ada ceritanya, sehingga sumur ini dikabarkan hilang.
Sumur Zam-zam yang sekarang ini kita lihat adalah sumur yang digali oleh Abdul Muthalib kakeknya Nabi Muhammad. Sehingga saat ini, dari “ilmu persumuran” maka sumur Zam-zam termasuk kategori sumur gali (Dug Water Well).
Dimensi dan Profil Sumur Zam-zam
——————————————————-
Bentuk sumur Zam-zam dapat dilihat dibawah ini.
Sumur ini memiliki kedalaman sekitar 30.5 meter. Hingga kedalaman 13.5 meter teratas menembus lapisan alluvium Wadi Ibrahim. Lapisan ini merupakan lapisan pasir yang sangat berpori. Lapisan ini berisi batupasir hasil transportasi dari lain tempat. Mungkin saja dahulu ada lembah yang dialiri sungai yang saat ini sudah kering. Atau dapat pula merupakan dataran rendah hasil runtuhan atau penumpukan hasil pelapukan batuan yang lebih tinggi topografinya.
Mata air zamzam
Dibawah lapisan alluvial Wadi Ibrahim ini terdapat setengah meter (0.5 m) lapisan yang sangat lulus air (permeable). Lapisan yang sangat lulus air inilah yang merupakan tempat utama keluarnya air-air di sumur Zam-zam.
Kedalaman 17 meter kebawah selanjutnya, sumur ini menembus lapisan batuan keras yang berupa batuan beku Diorit. Batuan beku jenis ini (Diorit) memang agak jarang dijumpai di Indonesia atau di Jawa, tetapi sangat banyak dijumpai di Jazirah Arab. Pada bagian atas batuan ini dijumpai rekahan-rekahan yang juga memiliki kandungan air. Dulu ada yang menduga retakan ini menuju laut Merah. Tetapi tidak ada (barangkali saja saya belum menemukan) laporan geologi yang menunjukkan hal itu.
Dari uji pemompaan sumur ini mampu mengalirkan air sebesar 11 – 18.5 liter/detik, hingga permenit dapat mencapai 660 liter/menit atau 40 000 liter per jam. Celah-celah atau rekahan ini salah satu yang mengeluarkan air cukup banyak. Ada celah (rekahan) yang memanjang kearah hajar Aswad dengan panjang 75 cm denga ketinggian 30 cm, juga beberapa celah kecil kearah Shaffa dan Marwa.
Keterangan geometris lainnya, celah sumur dibawah tempat Thawaf 1.56 m, kedalaman total dari bibir sumur 30 m, kedalaman air dari bibir sumur = 4 m, kedalaman mata air 13 m, Dari mata air sampai dasar sumur 17 m, dan diameter sumur berkisar antara 1.46 hingga 2.66 meter.
Air hujan sebagai sumber berkah
——————————————————
Kota Makkah terletak di lembah, menurut SGS (Saudi Geological Survey) luas cekungan yang mensuplai sebagai daerah tangkapan ini seluas 60 Km2 saja, tentunya tidak terlampau luas sebagai sebuah cekungan penadah hujan. Sumber air Sumur Zam-zam terutama dari air hujan yang turun di daerah sekitar Makkah.
Sumur ini secara hydrologi hanyalah sumur biasa sehingga sangat memerlukan perawatan. Perawatan sumur ini termasuk menjaga kualitas higienis air dan lingkungan sumur serta menjaga pasokan air supaya mampu memenuhi kebutuhan para jamaah haji di Makkah. Pembukaan lahan untuk pemukiman di seputar Makkah sangat ditata rapi untuk menghindari berkurangnya kapasitas sumur ini.
Gambar diatas memperlihatkan lokasi sumur Zamzam yang terletak ditengah lembah yang memanjang. Masjidil haram berada di bagian tengah diantara perbukitan-perbukitan disekitarnya. Luas area tangkapan yang hanya 60 Km persegi ini tentunya cukup kecil untuk menangkap air hujan yang sangat langka terjadi di Makkah, sehingga memerlukan pengawasan dan pemeliharaan yang sangat khusus.
Sumur Zamzam ini, sekali lagi dalam pandangan (ilmiah) hidrogeologi , hanyalah seperti sumur gali biasa. Tidak terlalu istimewa dibanding sumur-sumur gali lainnya. Namun karena sumur ini bermakna religi, maka perlu dijaga. Banyak yang menaruh harapan pada air sumur ini karena sumur ini dipercaya membawa berkah. Ada yang menyatakan sumur ini juga bisa kering kalau tidak dijaga. Bahkan kalau kita tahu kisahnya sumur ini diketemukan kembali oleh Abdul Muthalib (kakeknya Nabi Muhammad SAW) setelah hilang terkubur 4000 tahun (?).
Dahulu diatas sumur ini terdapat sebuah bangunan dengan luas 8.3 m x 10.7 m = 88.8 m2. Antara tahun 1381-1388 H bangunan ini ditiadakan untuk memperluas tempat thawaf. Sehingga tempat untuk meminum air zamzam dipindahkan ke ruang bawah tanah. Dibawah tanah ini disediakan tempat minum air zam-zam dengan sejumlah 350 kran air (220 kran untuk laki-laki dan 130 kran untuk perempuan), ruang masuk laki perempuan-pun dipisahkan.
Saat ini bangunan diatas sumur Zam-Zam yang terlihat gambar diatas itu sudah tidak ada lagi, bahkan tempat masuk ke ruang bawah tanah inipun sudah ditutup. Sehingga ruang untuk melakukan ibadah Thawaf menjadi lebih luas. Tetapi kalau anda jeli pas Thawaf masih dapat kita lihat ada tanda dimana sumur itu berada. Sumur itu terletak kira-kira 20 meter sebelah timur dari Ka’bah.
Monitoring dan pemeliharaan sumur Zamzam
———————————————————————-
Jumlah jamaah ke Makkah tiga puluh tahun lalu hanya 400 000 pertahun (ditahun 1970-an), terus meningkat menjadi lebih dari sejuta jamaah pertahun di tahun 1990-an, Dan saat ini sudah lebih dari 2.2 juta. Tentunya diperlukan pemeliharaan sumur ini yang merupakan salah satu keajaiban dan daya tarik tersendiri bagi jamaah haji.
Pemerintah Saudi tentunya tidak dapat diam pasrah saja membiarkan sumur ini dipelihara oleh Allah melalui proses alamiah. Namun pemerintah Arab Saudi yang sudah moderen saat ini secara ilmiah dan saintifik membentuk sebuah badan khusus yang mengurusi sumur Zamzam ini. Sepertinya memang Arab Saudi juga bukan sekedar percaya saja dengan menyerahkan ke Allah sebagai penjaga, namun justru sangat meyakini manusialah yang harus memelihara berkah sumur ini.
Pada tahun 1971 dilakukan penelitian (riset) hidrologi oleh seorang ahli hidrologi dari Pakistan bernama Tariq Hussain and Moin Uddin Ahmed. Hal ini dipicu oleh pernyataan seorang doktor di Mesir yang menyatakan air Zamzam tercemar air limbah dan berbahaya untuk dikonsumsi. Tariq Hussain (termasuk saya dari sisi hidrogeologi) juga meragukan spekulasi adanya rekahan panjang yang menghubungkan laut merah dengan Sumur Zam-zam, karena Makkah terletak 75 Kilometer dari pinggir pantai. Menyangkut dugaan doktor mesir ini, tentusaja hasilnya menyangkal pernyataan seorang doktor dari Mesir tersebut, tetapi ada hal yang lebih penting menurut saya yaitu penelitian Tariq Hussain ini justru akhirnya memacu pemerintah Arab Saudi untuk memperhatikan Sumur Zamzam secara moderen. Saat ini banyak sekali gedung-gedung baru yang dibangun disekitar Masjidil Haram, juga banyak sekali terowongan dibangun disekitar Makkah, sehingga saat ini pembangunannya harus benar-benar dikontrol ketat karena akan mempengaruhi kondisi hidrogeologi setempat.
Badan Riset sumur Zamzam yang berada dibawah SGS (Saudi Geological Survey) bertugas untuk:
* Memonitor dan memelihara untuk menjaga jangan sampai sumur ini kering.
* Menjaga urban disekitar Wadi Ibrahim karena mempengaruhi pengisian air.
* Mengatur aliran air dari daerah tangkapan air (recharge area).
* Memelihara pergerakan air tanah dan juga menjaga kualitas melalui bangunan kontrol.
* Meng-upgrade pompa dan dan tangki-tangki penadah.
* Mengoptimasi supplai dan distribusi airZam-zam
Perkembangan perawatan sumur Zamzam.
——————————————————————
Dahulu kala, zamzam diambil dengan gayung atau timba, namun kemudian dibangunlah pompa air pada tahun 1373 H/1953 M. Pompa ini menyalurkan air dari sumur ke bak penampungan air, dan diantaranya juga ke kran-kran yang ada di sekitar sumur zamzam.
Uji pompa (pumping test) telah dilakukan pada sumur ini, pada pemompaan 8000 liters/detik selama lebih dari 24 jam memperlihatkan permukaan air sumur dari 3.23 meters dibawah permukaan menjadi 12.72 meters dan kemudian hingga 13.39 meters. Setelah itu pemompaan dihentikan permukaan air ini kembali ke 3.9 meters dibawah permukaan sumur hanya dalam waktu 11 minut setelah pompa dihentikan. Sehingga dipercaya dengan mudah bahwa akifer yang mensuplai air ini berasal dari beberapa celah (rekahan) pada perbukitan disekitar Makkah.
Banyak hal yang sudah dikerjakan pemerintah Saudi untuk memelihara Sumur ini antara lain dengan membentuk badan khusus pada tahun 1415 H (1994). dan saat ini telah membangun saluran untuk menyalurkan air Zam-zam ke tangki penampungan yang berkapasitas 15.000 m3, bersambung dengan tangki lain di bagian atas Masjidil Haram guna melayani para pejalan kaki dan musafir. Selain itu air Zam-zam juga diangkut ke tempat-tempat lain menggunakan truk tangki diantaranya ke Masjidil Nabawi di Madinah Al-Munawarrah.
Saat ini sumur ini dilengkapi juga dengan pompa listrik yang tertanam dibawah (electric submersible pump). Kita hanya dapat melihat foto-fotonya saja seperti diatas. Disebelah kanan ini adalah drum hidrograf, alat perekaman perekaman ketinggian muka air sumur Zamzam (Old style drum hydrograph used for recording levels in the Zamzam Well).
Kandungan mineral
———————————–
Tidak seperti air mineral yang umum dijumpai, air Zamzam in memang unik mengandung elemen-elemen alamiah sebesar 2000 mg perliter. Biasanya air mineral alamiah (hard carbonated water) tidak akan lebih dari 260 mg per liter. Elemen-elemen kimiawi yang terkandng dalam air Zamzam dapat dikelompokkan menjadi
Yang pertama, positive ions seperti misal sodium (250 mg per litre), calcium (200 mg per litre), potassium (20 mg per litre), dan magnesium (50 mg per litre).
Kedua, negative ions misalnya sulphur (372 mg per litre), bicarbonates (366 mg per litre), nitrat (273 mg per litre), phosphat (0.25 mg per litre) and ammonia (6 mg per litre).
Molekul air zam zam
Kandungan-kandungan elemen-elemen kimiawi inilah yang menjadikan rasa dari air Zamzam sangat khas dan dipercaya dapat memberikan khasiat khusus. Air yang sudah siap saji yang bertebaran disekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah merupakan air yang sudah diproses sehingga sangat aman dan segar diminum, ada yang sudah didinginkan dan ada yang sejuk (hangat). Namun konon prosesnya higienisasi ini tidak menggunakan proses kimiawi untuk menghindari perubahan rasa dan kandungan air ini.
Sumber : http://kaskus.us/showthread.php?t=932428
Tuesday, December 29, 2009
"Kita Perlu Mengubahnya.."
Akibat terlelap, 10 nyawa lenyap.
Rasanya tak perlu lagi saya ulas tentang kisahnya kerana saya kira semuanya sudah maklum dan kesedihan keluarga mangsa dikongsi bersama.
Hanya sekadar seorang pembaca, saya sudah dapat merasai kepedihannya, apatah lagi bagi mereka sendiri yang kehilangan ‘suara-suara’ yang selalu memeriahkan suasana. Berat mata kita memandang, berat lagi bahu yang memikul..
Sekadar berkongsi pengalaman, seperti penuntut-penuntut lain yang merantau untuk menuntut ilmu, seringkali berulang alik menaiki bas untuk suatu tempoh yang panjang sememangnya suatu pengalaman yang menggusarkan. Untuk pulang ke rumah saya di Batu Pahat, perjalanan saya dari Kota Bharu memakan masa hampir 13 jam! Selama lebih kurang 5 tahun setengah melalui perjalanan yang sama, pelbagai pengalaman menakutkan saya rasai dan kebanyakannya disebabkan cara pemanduan pemandu bas yang kurang berhemah dan merisaukan.
Saya sepenuhnya bersetuju dengan saranan seorang penulis artikel yang disampaikan melalui Buletin Utama kelmarin, dimana beliau yang telah ‘muak’ dengan segala macam cadangan untuk meningkatkan keselamatan penumpang perkhidmatan bas express akhirnya menyeru bahawa sudah tiba masanya untuk penumpang sendiri yang berani menegur pemandu jika merasakan ada sesuatu yang tidak kena dengan gaya pemanduan sedemikian.
Benar. Menegur pemandu dalam keadaan bas yang sunyi hening memang payah. Takut disergah. Saya sendiri pernah suatu ketika tak mampu terlelap apabila bas yang saya naiki terhuyung-hayang ke kanan ke kiri. Saya perhatikan permukaan jalan, ia dapat dilihat dengan jelas melalui garisan putus-putus yang ada di jalan. Sekejap ke tengah, sekejap ke tepi. Dan, ada ketikanya saya dapat merasa apabila stering di sentap oleh pemandu untuk mengembalikannya pada kedudukan yang asal. Ketika itu, memang wujud perasaan untuk memberanikan diri menjenguk pemandu dan menegur sekadar yang patut. Itu pun saya tak mampu.
Yang pasti, KITA PERLU MENGUBAHNYA..
Itu belum lagi disentuh mengenai pemandu yang tidak berhenti untuk memberi ruang waktu bersolat terutamanya apabila masuk waktu Subuh. Bukan kita tak tahu, kebanyakan pemandu bas berbangsa melayu, beragama ISLAM. Akibatnya, bagi penumpang yang tinggi kesedaran bahawa kita berTUHAN serta tidak tahu tempoh yang Allah beri untuk meneruskan hidup, solat di tempat duduk menjadi penyelesaian. Namun, tak kurang yang masih BERSAHAJA. Sedangkan kita sekalipun tidak dapat menjangka apa yang sedang menanti di hadapan…
TEGURLAH..
Usrah Murabbi,
Teacher Azzati.
Monday, December 7, 2009
Kembara Ilmu - Bumi Allah ENGLAND..(Episod 1)
Kami berjalan menuju ke gergasi D72006 yang kami mimpi-mimpikan selama dua tahun. Belum lagi dikira dengan impian ke bumi England yang kami simpan angannya dari kecil lagi. Tiba jua masanya. Rasa tak percaya, takut, debar, gembira bercampur-baur. Kami ambil gambar sikit-sikit di luar flight untuk kenangan. Hafiz minta izin untuk jadi orang pertama yang nak melangkah ke dalam perut kapal terbang. Itulah Hafiz, ketua kami yang lembut, tetapi kuat semangat!
Bergambar kenangan sebelum berlepas ke England
Memohon perlindungan dari Allah
Saya hubungi keluarga untuk memaklumkan pelepasan kami. Pelbagai pesanan ayah tinggalkan, termasuklah ingatan tentang sarung tangan yang pernah disampaikan ketika mula membeli belah keperluan untuk dibawa ke UK. Bimbang katanya. Maklumlah, orang putih non-muslim di England bukannya tahu tentang haram menyentuh wanita bukan muhrim! Itulah ayah, yang sentiasa sedaya upaya menjalankan tanggungjawabnya sebagai murabbi saya dan keluarga. Tak pernah jemu mentarbiyyah kami sejak kecil. Kata ibu, keperibadian ayah tetap sama, sejak dulu, sejak zaman bujangnya semasa di UTM dulu. Kesolehan ayah memang diakui oleh ibu dan teman-teman seuniversiti. Di rumah, ayah memang menjadi contoh tauladan kami. Selalu juga timbul membuak-buak rasa di hati, untuk menjadi seperti ayah, terutamanya dari sudut tegasnya dalam menjaga solat. Dari kecil sampai besar, kebiasaannya soalan pertama yang ayah lontarkan ialah samada kami telah tunaikan solat, dan ada kesannya kalau ketika itu kami belum lagi menunaikannya! Maafkan kami ayah atas segala salah silap kami. Betul kata Kumpulan Nasyid Raihan, iman itu tak dapat diwarisi dari seorang ayah yang bertaqwa. Mewarisi nama muslim itu mungkin. Tapi apapun, tarbiyyah itu wajib berjalan. Selebihnya, Allah yang akan menentukan. Dan kriteria seperti ayah yang paling saya harapkan pada bakal zauj saya nanti. Proses tarbiyyah untuk anak-anak saya bermula daripada pemilihan bakal abi mereka lagi.
Selesai membaca doa perjalanan memohon perjalanan ini Allah lindungi dan berkati, kami pun melangkah masuk dan mengambil tempat masing-masing. Dan saya bersama ain lagi kali ini, gembira untuk duduk di sisi tingkap flight. Pemandangan luar dari tempat duduk kami jelas, memandangkan kami bukan berdekatan dengan sayap kapal terbang.
Our journey begins..
27 Mei 2009, Rabu, 10.05 pg.
D72006 dah mula memecut. Jauh juga ia mencari momentum. Allah.. berkati perjalanan kami..
27 Mei 2009, Rabu, 4.20 ptg (waktu Malaysia)
Dah nak masuk 7 jam perjalanan kami. Saya baru sahaja selesai solat jamak zohor dan asar. Rasanya untuk solat di atas flight tidaklah terlalu payah seperti yang dibayangkan. Kami boleh mengambil wudu’ seperti biasa, cuma kami perlu mengambil kira keselamatan dan keselesaan penumpang lain. Kami perlu berpada-pada dan bersederhana, jangan sampai kapal terbang itu kami banjirkan!
Kami melihat pemandangan ciptaan Allah di bawah sana..Subhanallah.. Sesuatu yang tak pernah saya lihat dengan mata dan akal sendiri selama ini. Ketika saya menulis bahagian ini, ada rasa terharu yang amat sangat, kuat dan mendalam, mengenangkan apa yang Allah sediakan untuk saya dan apa yang dah saya lakukan untuk Allah. Allah, ampunkan kelalaian hamba-Mu ini..
“Tiada Tuhan melainkan Engkau, Maha Suci Mu ya Allah, Sesungguhnya aku termasuk dikalangan orang yang zalim..”
Pemandangan yang saya sendiri kurang pasti di mana
Berfikir sampai terlena. Saya hanya tersedar daripada lena apabila ain dengan wajah penuh hairan bertanya, “kenapa kita nampak jelas pemandangan di bawah sana?, kenapa flight ni terbang rendah sangat?, tadi di Malaysia tak nampak langsung bawah..”
Saya menjenguk ke tingkap..Subhanallah. “Betul juga tu..”
Puas saya berfikir mencari suatu jawapan yang boleh diterima akal dan dianggap logik, akhirnya, saya dikurniakan idea yang belum pasti kesahihannya..tapi, bolehlah untuk meredakan pemikiran ain yang risau tu..hihi..
Ya, mungkin sebab suhu Malaysia lembap, kita ada banyak awan yang tebentuk. Sebab itu kita tak nampak bawah, dan kita rasa kita terbang sangat tinggi membelah langit.. Sedangkan, kita berada dalam ketinggian yang sama, 30 000 kaki dari paras laut..Emm..ketika ini, di bawah sana, suasana seolah-olah di padangpasir, kerana warna yang dominan adalah warna coklat tanah dan langsung tak kelihatan suasana dan warna pokok seperti di Malaysia.
Allah berfirman di dalam Surah Ali imran ayat 190 dan 191 yang bermaksud:
“Sesungguhnya pada kejadian langit dan bumi, dan pada pertukaran malam dan siang, ada tanda (kekuasaan, kebijaksanaan, dan keluasan rahmat Allah) bagi orang-orang yang berakal. Iaitu orang-orang yang menyebut dan mengingati Allah semasa mereka berdiri dan duduk, dan semasa mereka berbaring mengiring, dan mereka pula mereka pula memikirkan tentang kejadian langit dan bumi (sambil berkata): “Wahai Tuhan kami, tidaklah Engkau menjadikan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari azab neraka.””
Bercakap mengenai padang pasir, rindu saya menjengah pada satu-satunya adik lelaki saya yang akan pulang dari Bumi Kinanah Mesir pada bulan Julai nanti. Setahun saya rindukan wajahnya yang agak serabut..hihi..rindu bakal Dr. Ahmad Taufiq. Di atas ini juga saya mendoakan agar peluang saya dan Ahmad Taufiq terbang menerjah Barat dan Timur Tengah dapat dijadikan inspirasi kepada semua ahli keluarga saya untuk terus berjaya. Buat adik-adikku nurif dan dibah, usaha dan kerja keras kalian dalam menuntut ilmu tidak akan Allah siakan. Buat ayah, ibu dan abang, terima kasih atas doa dan galakan..
Di bawah sana, saya dapat melihat suasana dan iklim yang berlainan. Kalau di Malaysia, awan yang memutih tak memungkinkan saya untuk melihat segala pemandangan ini. Tapi setelah 6 – 7 jam perjalanan, dengan jelas saya mampu melihat gunung-gunung di bawah sana yang diliputi salji.Sesuatu yang tak mungkin dapat saya lihat sekiranya perjalanan kami ini tidak Allah izinkan. Segalanya menuntut keizinanNya..
Perjalanan kami berbaki 7 jam, insyaAllah..
27 Mei 2009, Rabu, 5:15 Waktu Malaysia.
Saya melihat gelagat sahabat-sahabat saya ketika ini..Mungkin setelah menyedari bahawa perjalanan ini memang panjang, ada yang dah mula tak senang duduk.
Aie dan Bob tiba-tiba ambil keputusan untuk saja-saja berdiri. Boring katanya..mungkin mereka ini tergolong dalam kinesthetic learner barangkali..
Nazrah sedaya upaya menghabiskan buku Aku Terima Nikahnya 2 karya Ust. Hasrizal Abd. Jamil. Nak catat rekod habiskan bacaan di dalam flight!
Ain khusyu’ dengan ‘3 HARI KEMUDIAN’..
Adli pun sedang membaca..tapi sambil-sambil itu nak menjengok juga apa yang ada di bawah sana melalui tingkap..
Fathi, Apis, Ina, Mal, Yani, Ani.. semuanya ‘dah sampai UK’ ataupun..’Masih di Malaysia..maaf, saya hanya bergurau, tapi ternyata mereka nyenyak sekali!
Athirah baca majalah..
Mdm. Ashikim dan Mdm. Mahany sedang baca al-ma’thurat. Mereka memang ibu trip yang baik dan solehah..
Dan saya..sibuk menulis, dan memerhati sahabat-sahabat saya yang saya sayang..sambil-sambil merenung ke bawah sana dengan pemandangan berbeza. Ada petak-petak tanah.. macam ladang, sangat luas..tak tau apa itu..Mmm..kenapa ye flight kita tak sediakan peta untuk tau kita sedang berada di atas negara apa..
27 Jun 2009, Rabu, 8.30 mlm Waktu Malaysia
Saya baru sahaja tersedar daripada tidur yang lena..Kalau diikutkan waktu di Malaysia, mungkin semua ahli keluarga saya sedang menonton Buletin Utama sambil menunggu kedatangan Isya’..Tapi apabila saya buka tingkap di sebelah ni..(bukan buka tingkap ye, tapi selak penghadang cahaya saja..) “Laaa..terang lagi?”.Saya cakap pada Aie dan Nazrah, “kadang-kadang kita tak rasa lama sebab dari tadi asyik siaang je..” Rasa macam baru tadi berlepas, walaupun hakikatnya semua dah kebosanan.. Tiba-tiba ketawa mereka membuatkan saya rasa lebih kelakar, walaupun saya bukan buat lawak pun..Sebenarnya kerana Aie mengakui dia turut terfikir benda yang sama, hari yang sentiasa siang membuatkan kami tak sedar 9 jam perjalanan memang panjang..
Saya takut-takut saja untuk buka penghadang cahaya di tingkap, sebab suasana dalam flight ini memang gelap dan suasana di luar sangat cerah dan cukup untuk menyilaukan para penumpang berhampiran. Tapi, oleh kerana saya nak tengok juga suasana luar, saya ambil buku untuk menghadang penumpang di belakang kami daripada rasa terganggu dan saiz bukaan tingkap juga saya pastikan sekadar cukup untuk dua biji mata saya melihat. Bukannya apa, sekadar common sense yang masih ada pada diri, hasil didikan ayah ibu dan guru. Sikap orang mukmin itu sentiasa mengambil berat dan mengasihi saudaranya yang lain. Sekiranya mereka bukan dari kalangan orang muslim, sikap mengambil berat kita penting supaya mereka mengakui keindahan didikan agama kita, dan supaya kita sendiri tidak membawa fitnah terhadap agama!
Di dalam flight ini, majoriti penumpang adalah dikalangan orang berkulit putih manakala yang coklat hanyalah kami dan bebrapa penumpang lain..
Em..ain dan athirah nak jalan-jalan pula dalam flight ni.. kan saya dah kata, ini mungkin pertambahan bilangan kinesthetic learner dan mereka memerlukan exploration dan hands on activities.. Saya tersenyum sendiri mengenangkan pelbagai ilmu pendidikan yang telah saya pelajari.
27 Mei 2009, Rabu, 8.40 mlm waktu Malaysia.
Saya kurang arif kami berada di atas negara apa, tetapi yang pasti lanskapnya cukup cantik dan tersusun.. Ada bulatan, kotak-kotak, dan macam-macam bentuk lagi.
Lanskap yang kemas pada pandangan mata saya. Subhanallah..
Dari atas ini nampak ada kelompok-kelompok awan..kalau kita berada di bawah, kehadiran awan Cuma membolehkan kita rasa redup, tapi kita tak kan nampak jelas bentuk bayang-bayang awan kerana ia terlalu besar. tetapi dari atas ini, kami boleh melihat dengan jelas bentuk awan itu sendiri di bawah kami, betul-betul sama macam bentuk bayang-bayang dia. Sangat jelas.
Hmm..saya terhidu bau makanan..sedapnya..memandangkan kami pun dah lapar..Upss, pramugara dan pramugari sudah sampai, dan saya tak lepaskan peluang untuk bertanya di atas negara apa kami terapung..
27 Jun 2009, Rabu, 9.20 mlm waktu Malaysia. (3.40 ptg waktu tempatan)
“We are coming to Poland.”
Itu kata steward yang datang kepada kami semula selepas bertanya kepada Kapten kapal, berhubung dengan soalan saya tadi. Walaupun dia tidak menjawab soalan saya sebenarnya tentang lanskap yang kami lihat tadi. Tetapi katanya yang pasti, pemandangan gunung-ganang yang dilitupi salji tadi adalah Afghanistan.. bumi tandus dimana berpuluh-puluh ribu saudara saya dibunuh dengan kejam oleh tentera kuffar.
Pemandangan gunung-ganang dilitupi salji di Afghanistan
Terima kasih Steward Hakim (bukan nama sebenar) atas informasi tadi..
27 Jun 2009, Rabu, 10 mlm waktu Malaysia.
“Astaghfirullahal’azim..” Sesuatu yang amat saya sedih dan kesalkan. Baru sebentar tadi saya sempat berbual pendek dengan Steward Hakim ketika dia manghantar makanan kami. Kali ini, dia berjalan lagi melepasi kami dan menjual makanan sampingan lain dan kami tidak tersalah tengok untuk mengatakan yang troli yang disorongnya adalah troli yang sarat berisi arak!
Semoga silapnya itu di atas kejahilannya dan Allah, pimpinlah sekelian umat Muhammad. Tidakkah dia tahu, Allah melaknat siapa sahaja muslim yang mempunyai kaitan dengan arak? Dan lebih menggusarkan, tidakkah dia tahu bahawa sekiranya Allah hendak mendatangkan bala kepada suatu kaum di sesebuah tempat, maka Allah akan binasakan semuanya tanpa pengecualian?
Firman Allah yang bermaksud: “Dan peliharalah dirimu daripada (berlakunya) dosa (yang membawa bala bencana) yang bukan sahaja akan menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu secara khusus (tetapi akan menimpa kamu secara umum). Dan ketahuilah bahawa Allah amat keras siksaan-Nya.” (Al-Anfal:25)
27 Mei 2009, Rabu 9.50 malam waktu Malaysia
Baru sebentar tadi pramugari mengumumkan bahawa kami akan mula mendarat. Ya Allah..besarnya nikmatMu buat kami untuk melalui semua ini..
Pemandangan London Stansted sebelum kami mendarat
Lapangan Terbang London Stansted
Insya Allah, bersambung..
Usrah Murabbi,
Teacher Azzati..